Petani Gorontalo Keluhkan Jagung Ditolak Bulog, Program Gubernur Gorontalo Gagal?

ANTERONESIA.ID (GORUT) – Sejumlah petani jagung di Gorontalo mengeluhkan penolakan hasil panen mereka oleh Perum Bulog. Padahal, menurut pengakuan petani, jagung yang mereka hasilkan telah memenuhi standar kadar air, yakni di bawah 14 persen.

Lifain, salah satu perwakilan petani dari Kabupaten Gorontalo Utara, menyampaikan kekecewaannya atas kejadian tersebut.

Ia mengaku telah mengirimkan satu truk berisi jagung kering ke gudang Bulog, namun jagung itu ditolak tanpa alasan teknis yang jelas.

“Kami sudah keringkan sesuai standar, bahkan sampai di bawah 14 persen. Tapi saat sampai di Bulog, jagung kami ditolak begitu saja. Kami rugi besar karena harus bayar sewa mobil jutaan rupiah,” ujar Lifain, Jum’at (09/05).

Penolakan ini memunculkan pertanyaan di kalangan petani terkait efektivitas program penguatan sektor pertanian yang digalakkan oleh Pemprov Gorontalo, khususnya komitmen Gubernur Gusnar Ismail dalam menyerap hasil panen petani lokal melalui Bulog.

Menurut Lifain, kejadian seperti ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara program pemerintah dan pelaksanaannya di lapangan.

“Kalau seperti ini terus, kami sebagai petani kecil yang jadi korban. Program Gubernur bisa dibilang gagal kalau tidak ada solusi konkret,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, media ini masih berupaya melakukan konfirmasi ke pihak-pihak terkait.

Bagikan:   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *