AnteroNesia.id, Gorontalo Utara – Pemilik nama Iskandarsyah Rama Datau atau yang biasa disapa Rama Datau merupakan anak tertua di generasi ke-3 (tiga) dari keluarga Gobel. Sosok Pria kelahiran Jakarta 22 juli 1980 ini, bagi sebagian warga Gorontalo sudah tak asing lagi.
Selain sukses sebagai pengusaha, Rama Datau juga memiliki kematangan organisatoris. Ia pernah memimpin Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DKI Jakarta.
Pentolan aktivis 98 Harsono Demanto, tentu sebagai pengamat politik, dirinya harus memberikan gambaran ke Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Terlepas dari hiruk pikuknya siapa yang bakalan menduduki jabatan Ketua DPRD Gorut periode 2024-2029, apabila Roni Imran maju di Pilkada, menurutnya masih ada kader lain yang mumpuni agar posisi ketua DPRD tidak akan berubah.
Harsono menuturkan, NasDem harus mencalonkan kadernya diluar aleg terpilih dan ini peluang besar bagi Rama Datau yang digadang-gadang akan maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo.
Untuk mencalonkan dirinya (Rama Datau,red) di Pilkada Gorut, NasDem selama ini membuka ruang bagi siapa saja, bahkan diluar kadernya sendiri dan ini baik bagi NasDem Gorontalo Utara.
“Menurut hemat saya Rama Datau harus turun dulu ke Gorut sebagai calon bupati. Sebab melihat persaingan di Pilgub cukup berat, harus Rachmat Gobel atau minimal Abdulah Gobel yang harus bertarung. Mengingat semua bakal calon Pilgub sangat potensial,” kata Harsono melalui press releasenya, Jum’at (12/4).
Harsono mengatakan, ini juga akan mengakhiri konflik internal di Partai NasDem terkait siapa Ketua DPRD Gorut periode 2024-2029. Dengan majunya Rama Datau, tentu ketua DPRD tetaplah Roni Imran.
“Karena rakyat Gorut menginginkan sosok calon bupati baru. Maka saya sebagai masyarakat mendukung penuh Partai NasDem siapapun figurnya,” jelas Harsono.
Terakhir ia menambahkan, NasDem harus membangun komunikasi politik dengan partai-partai pemenang di Pileg kemarin jika ingin menang di Pilkada nanti.
“NasDem kalau ingin menang harus membangun koalisi dengan partai-partai lain seperti PDI-P, Partai Hanura, dan PKS,” tandas Harsono. (AN/01)
